Tentang Friendship Competition 2013
Friendship Competition, siapa yang tak tau tentang Friendship Competition ini, acara yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh mahasiswa PSSI, termasuk juga para dosennya juga menyambut baik acara ini. Begitu besar antusiasme warga PSSI terhadap acara tahunan ini. Sebuah event besar yang selalu ditunggu-tunggu, dan memiliki makna tersendiri bagi mahasiswa-mahasiswa PSSI, salah satunya bagi Presiden Himasif, Pheiter Indera Kusuma.
“Kalo di PSSI pasti nunggu lah, tiap tahun pasti nunggu. Kalo dari temen-temen pasti tanya, ‘kapan friendship, kapan friendship’. Niatnya mau aku adain bulan Desember. Tapi awal-awal bahkan sebelum aku dilantik saja sudah ditanya ‘friendship kapan, friendship kapan’. Namanya juga satu kelas bisa maen bareng, rasanya enak gitu pokoknya…” ujarnya ketika diwawancarai usai Opening Ceremony – Friendship Competition (16/11).
Bahkan di Socmed (Social Media) pun mahasiswa-mahasiswa PSSI menunjukkan kekompakkannya dengan beramai-ramai mengganti PP dengan pamflet Friendship dengan khas warna birunya. “Iya, temen-temen aku ajak, ayo diramein. Sampe biru-biru semua berandanya” lanjutnya sambil tersenyum.
Memupuk kerukunan, itulah tujuan utama Friendship Competition seperti yang telah diutarakan Presiden pada sambutannya saat Opening Ceremony. Terutama untuk mahasiswa baru, kompetisi ini diharapkan bisa digunakan sebagai sarana untuk lebih mengenal kakak angkatan. “Aku dulu juga ngalamin kayak gitu kebetulan. Aku ikut friendship, akhirnya maen kan sering guyon-guyon, sering bercanda sama kakak angkatan, akhirnya membaur gitu di PSSI. Kayak angkatan 2010 dengan 2012, sampe ada yang kenalan ,mestinya sampe tinggal bareng 1 kontrakan, ya kayak gitu. Intinya biar membaur se-PSSI. Kan kita belum fakultas juga, kalo kita nggk solid, gimana kita melangkah ke tahapan yang lebih gedhe?” tambahnya.
Dengan jumlah mahasiswa PSSI yang masih sedikit, maka acara ini sangat dibutuhkan untuk saling mengenal mahasiswa antar angkatan, semakin kompak, dan terjalin tali persaudaraan yang erat. Di fakultas lain, mahasiswa-mahasiswanya masih sering bertanya, “Itu siapa ya? Itu siapa?”, padahal satu jurusan namun masih belum mengenal satu sama lain. Begitu pula dengan mahasiswa yang berbeda program studi. Sedangkan di PSSI sendiri jika dilihat dari forum-forum, yang menonjol tidak hanya anak-anak itu saja. Maka dengan acara ini pun PSSI semakin menunjukkan bahwa ketika ada event pasti seluruh elemen berperan aktif dan semuanya kompak.
Dilihat dari tittlenya, event besar yang diadakan di PSSI sudah sangat bagus, Friendship Competition, berbeda dengan di fakultas lain yang dikenal dengan Dekan Cup. Di PSSI, sebuah event persahabatan mempunyai tittle yang menunjukkan persahabatan pula. Tentunya tittle yang bagus ini juga akan membawa membawa pesan baik yaitu persahabatan yang harus tetap dipupuk dan dibina antar mahasiswa PSSI.
“Friendship ini tak hanya bermanfaat untuk pesertanya, tapi untuk panitianya juga. Kita bisa melatih diri dimulai dari Friendship sebetulnya. Kalo mahasiswa baru itu bisa ikut kepanitiaan Friendship, belajar bagaimana bekerja dalam kepanitiaan. Soalnya friendship itu juga nggak mudah, menjadi panitia Friendship itu kerjanya susah. Nggak dibayar, kita juga masih nyari dana, kerjanya juga sampe malem, kadang kuliah sampe ditinggal gitu. Sebagai langkah awal untuk mahasiswa baru…” tangkasnya. Sebagai mahasiswa baru memang banyak yang perlu dipelajari. Di bangku perkuliahan, mahasiswa dituntut untuk mempunyai kerjasama yang baik dengan orang lain. Dan melalui Friendship ini, baik sebagai panitia maupun peserta, mahasiswa PSSI bisa melatih kemampuan bekerja sama mereka yang nantinya bisa membuat diri mereka berkembang menjdi lebih baik.
“Dan kedepannya akan dimanage lagi sumber dayanya. Tiap angkatan harus ada yang ikut kepanitiaan atau bagaimana. Intinya latihan, membangun kekompakan. Kalo di Friendship itu kita pasti tau mana yang aktif gitu. Dari cara dia ngomong, caranya di kompetisi itu seperti apa. Dari situ kita tau kualitasnya seseorang.”
(binary/elok)
Pheiter Indra K dalam sambutannya pada Opening Friendship Competition |
“Kalo di PSSI pasti nunggu lah, tiap tahun pasti nunggu. Kalo dari temen-temen pasti tanya, ‘kapan friendship, kapan friendship’. Niatnya mau aku adain bulan Desember. Tapi awal-awal bahkan sebelum aku dilantik saja sudah ditanya ‘friendship kapan, friendship kapan’. Namanya juga satu kelas bisa maen bareng, rasanya enak gitu pokoknya…” ujarnya ketika diwawancarai usai Opening Ceremony – Friendship Competition (16/11).
Bahkan di Socmed (Social Media) pun mahasiswa-mahasiswa PSSI menunjukkan kekompakkannya dengan beramai-ramai mengganti PP dengan pamflet Friendship dengan khas warna birunya. “Iya, temen-temen aku ajak, ayo diramein. Sampe biru-biru semua berandanya” lanjutnya sambil tersenyum.
Memupuk kerukunan, itulah tujuan utama Friendship Competition seperti yang telah diutarakan Presiden pada sambutannya saat Opening Ceremony. Terutama untuk mahasiswa baru, kompetisi ini diharapkan bisa digunakan sebagai sarana untuk lebih mengenal kakak angkatan. “Aku dulu juga ngalamin kayak gitu kebetulan. Aku ikut friendship, akhirnya maen kan sering guyon-guyon, sering bercanda sama kakak angkatan, akhirnya membaur gitu di PSSI. Kayak angkatan 2010 dengan 2012, sampe ada yang kenalan ,mestinya sampe tinggal bareng 1 kontrakan, ya kayak gitu. Intinya biar membaur se-PSSI. Kan kita belum fakultas juga, kalo kita nggk solid, gimana kita melangkah ke tahapan yang lebih gedhe?” tambahnya.
Dengan jumlah mahasiswa PSSI yang masih sedikit, maka acara ini sangat dibutuhkan untuk saling mengenal mahasiswa antar angkatan, semakin kompak, dan terjalin tali persaudaraan yang erat. Di fakultas lain, mahasiswa-mahasiswanya masih sering bertanya, “Itu siapa ya? Itu siapa?”, padahal satu jurusan namun masih belum mengenal satu sama lain. Begitu pula dengan mahasiswa yang berbeda program studi. Sedangkan di PSSI sendiri jika dilihat dari forum-forum, yang menonjol tidak hanya anak-anak itu saja. Maka dengan acara ini pun PSSI semakin menunjukkan bahwa ketika ada event pasti seluruh elemen berperan aktif dan semuanya kompak.
Dilihat dari tittlenya, event besar yang diadakan di PSSI sudah sangat bagus, Friendship Competition, berbeda dengan di fakultas lain yang dikenal dengan Dekan Cup. Di PSSI, sebuah event persahabatan mempunyai tittle yang menunjukkan persahabatan pula. Tentunya tittle yang bagus ini juga akan membawa membawa pesan baik yaitu persahabatan yang harus tetap dipupuk dan dibina antar mahasiswa PSSI.
“Friendship ini tak hanya bermanfaat untuk pesertanya, tapi untuk panitianya juga. Kita bisa melatih diri dimulai dari Friendship sebetulnya. Kalo mahasiswa baru itu bisa ikut kepanitiaan Friendship, belajar bagaimana bekerja dalam kepanitiaan. Soalnya friendship itu juga nggak mudah, menjadi panitia Friendship itu kerjanya susah. Nggak dibayar, kita juga masih nyari dana, kerjanya juga sampe malem, kadang kuliah sampe ditinggal gitu. Sebagai langkah awal untuk mahasiswa baru…” tangkasnya. Sebagai mahasiswa baru memang banyak yang perlu dipelajari. Di bangku perkuliahan, mahasiswa dituntut untuk mempunyai kerjasama yang baik dengan orang lain. Dan melalui Friendship ini, baik sebagai panitia maupun peserta, mahasiswa PSSI bisa melatih kemampuan bekerja sama mereka yang nantinya bisa membuat diri mereka berkembang menjdi lebih baik.
“Dan kedepannya akan dimanage lagi sumber dayanya. Tiap angkatan harus ada yang ikut kepanitiaan atau bagaimana. Intinya latihan, membangun kekompakan. Kalo di Friendship itu kita pasti tau mana yang aktif gitu. Dari cara dia ngomong, caranya di kompetisi itu seperti apa. Dari situ kita tau kualitasnya seseorang.”
(binary/elok)
0 comments: